Nama: Hani Rahmawati
Kelas: 2D
NIM: 2103015118
Programable Logic Controller
Pengertian PLC
Istilah
PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tetapi pada
kenyataannya, PLC tidak terbatas hanya pada fungsi-fungsi logika, melainkan
mencakup perhitungan aritmatika, kominikasi, dokumentasi, dan lain-lain-nya,
sehingga PLC sering disebut sebagai programable controller (PC) saja.
Programmable
Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi
secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana
sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
-
Programable logic controller (PLC) pada
dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu
proses atau mesin.
-
Proses yang dikontrol dapat berupa regulasi
variabel secara kontinu seperti pada sistem servo, atau hanya melibatkan
kontrol dua keadaan (On/Off) saja, tetapi dilakukan berulang-ulang seperti pada
mesin penggurdian, sistem konveyor, dan sebagainya.
-
Konsep pengontrolan yang dilakukan oleh
sebuah PLC adalah seperti gambar dibawah ini.
Prinsip Kerja PLC
Secara
umum PLC terdiri dari dua komponen penyusun utama
-
Central Processing Unit (CPU)
-
Sistem antar muka input/output
Fungsi
CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama penyusun CPU yaitu :
prosesor, memori, dan power suplai. Interaksi antara ketiga komponen ini dapat
dilihat dalam gambar di bawah ini.
Cara Kerja PLC
Seperti
yang sudah disinggung sebelumnya, cara kerja PLC adalah hal yang mampu dipahami
secara sederhana. Proses akan dimulai ketika Anda mengoperasikan field devices
seperti menekan tombol atau remote control. Field devices ini terhubung dengan
komponen input dan output yang juga akan saling terkoneksi dengan mesin atau
komponen lain.
Pada
proses itu, PLC menjalankan tiga macam proses scanning yakni membaca dan
menerima sinyal/data, mengeksekusi atau menjalankan program pada memori, dan
menulis atau memperbarui keadaan field devices melalui output interface.
Setelah
proses itu, nanti akan terbentuk sistem interface oleh input/output sehingga
field devices akan terhubung dengan controller. Komponen input akan menerima
sinyal yang berupa instruksi dari field devices, sedangkan komponen output akan
melakukan instruksi tersebut.
Fungsi dan Kegunaan PLC
Dalam
prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.
Secara
umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
· Sequential
Control
PLC
memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
· Monitoring
Plant
PLC
secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Sumber Penugasan
Komentar
Posting Komentar