Nama: Hani Rahmawati
Kelas: 2D
NIM: 2103015118
Rangkaian
Register
Apa
aitu Register?
Register
adalah merupakan memori pada bagian komputer (mikroprosessor) yang berkapasitas
kecil namun memiliki kecepatan baca yang sangat tinggi. Register pada
mikroprosessor dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangan dari mikroprosessor,
karena dalam setiap pekerjaan, mikroprosessor selalu mengandalkan dan melibatkan
register sebagai perantara dan sebagai komponen yang paling banyak melakukan
pekerjaan mikroprosessor. Secara umum, fungsi sebuah register pada
mikroprosessor adalah sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menyimpan
hasil dari operasi aritmatika ataupun operasi logika yang dilakukan oleh
mikroprosessor.
Ø Register
adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menyimpan data. Dengan kata lain,
register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flipflop yang
digabungkan menjadi satu.
Ø Flipflop
disebut juga sebagai register 1 bit.
Ø Jadi
untuk menyimpan 4 bit data, register harus terdiri dari 4 buah flipflop.
Register dalam mikroprosessor terbagi menjadi 5 jenis atau golongan, yaitu:
1) General Purpose Register (Scratch Pad Register / Memori Serbaguna)
General purpose register merupakan register yang memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 16 bit yang kemudian dibagi lagi menjadi register low dan register high, yang masing-masing bagiannya memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 8 bit. Dalam general purpose register, terdapat 4 bagian register lagi, yang memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:
a) Register
AX (AH + AL) / Accumulator Register
Register AX adalah register yang berfungsi untuk menyimpan dan membaca data yang berhubungan dengan operasi aritmatika, yang meliputi perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan (KABATAKU). Karena setiap general purpose register memiliki register High dan Low, maka untuk Register AX, register Low nya adalah AL dan Highnya adalah AH.
b) Register
BX (BH + BL) / Base Register
Register BX merupakan salah satu dari dua
register base addressing mode yang memiliki kemampuan untuk dapat menulis data
atau mengambil data secara langsung dari atau ke memori. Secara umum, register
BX berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan alamat offset data dalam memori.
c) Register
CX (CH + CL) / Counter Register
Register CX merupakan memori yang
berfungsi untuk menyimpan jumlah lompatan pada loop yang dilakukan oleh
mikroprosessor. Secara umum, terdapat beberapa fungsi dari register CX, yaitu:
- Melakukan
operasi pencacahan untuk operasi loop
- Melakukan
operasi pencacahan untuk operasi shift dan rotate
- Melakukan operasi pencacahan untuk operasi string
d) Register
DX (DH + DL) / Data Register
Register DX merupakan register yang serbaguna, yang memiliki beberapa fungsi utama yang berguna untuk membantu register AX, diantaranya yaitu membantu register AX dalam melakukan operasi aritmatika, terutama untuk operasi perkalian dan pembagian sebesar 16 atau 32 bit data, kemudian menyimpan data hexadesimal dalam bentuk kode ASCII di register DL yang akan ditampilkan di layar monitor dan juga menyimpan serta menampilkan nomor port pada operasi port.
2) Segment
Register
Segment register merupakan register yang
berfungsi untuk membuat alamat memori untuk data yang akan disimpan kedalam
register, sehingga mudah dalam pencarian dan pengaksesan data. Pada mode
operasi nyata (real mode) segment register akan berada pada posisi operasi
protect mode, sehingga data yang akan disimpan, benar-benar terlindungi.
Terdapat 4 bagian kecil lagi dalam segment register, yang tiap bagian memiliki
fungi yang berbeda pula, yaitu:
· Code
Segment (Register CS) yang berfungsi untuk menunjukkan alamat dari instruksi
selanjutnya pada mikroprosessor.
· Data
Segment (Register DS) yang memiliki fungsi untuk menunjukkan alamat data pada
pengiriman / transfer register.
· Stack
Segment (Register SS) yang memiliki fungsi pemanggilan (CALL) dan pengarahan ke
program utama (RET) pada operasi stack.
· Extra Segment (Register ES) sebagai memori tambahan untuk operasi string pada CX di general purpose register.
3) Pointer Register
Pointer register merupakan register yang berfungsi sebagai memori penyimpanan offset dari suatu relative address. Pointer register mampu menunjukkan alamat dari sebuah data pada lokasi memori, dan digunakan saat ada perpindahan data dari dan ke memori, operasi stack baik PUSH atau POP dan alamat dari sebuah instruksi pada mikroprosessor. Terdapat 3 jenis pointer register, yaitu:
a) Register
IP (Instruction Pointer), yang menunjukkan alamat instruksi atau baris perintah
dalam program.
b) Register
SP (Stack Pointer), yang menunjukkan byte terakhir pada operasi stack.
c) Register BP (Base Pointer), yang memiliki fungsi yang lebih kurang sama dengan register BX yaitu membaca dan menulis data secara langsung dari atau ke memori.
4) Index
Register
Index register merupakan register yang
berfungsi untuk melakukan operasi (membaca dan menulis) string. Terdapat dua
register dalam index register, yaitu Source (lokasi sumber) Index dan
Destination (tujuan) Index.
5) Flag
Register
Flag register berfungsi sebagai penanda
yang menunjukkan status atau keadaan dari suatu mikroprosessor. Bit-bit data
pada flag yang berfungsi sebagai penanda status, akan mengalami perubahan
tergantung kepada proses yang sedang berlangsung. Adapun nilai dan kode dari
bit pada flag register yaitu :
· C
(carry) dengan nilai : 1 berarti ada carry out dan 0 berarti tidak ada carry
out
· P
(Parity) dengan nilai 1 berarti paritas
genap 0 berarti paritas ganjil
· A
(auxiliary carry) dengan nilai 1 berarti
ada carry dan 0 berarti tidak ada carry
· Z
(zero) dengan nilai 1 berarti hasilnya
nol dan 0 berarti hasilnya bukan nol
· S
(sign) dengan nilai 1 berarti hasilnya
negatif dan 0 berarti hasilnya positif
· T
(trap) bila di-set 1 dimungkinkan melakukan debugging.
· I
(interrupt) dengan nilai 1 berarti pin INTR enable dan 0 berarti pin INTR
disable
· D
(direction) dengan nilai 1 berarti
cacahan turun dan 0 berarti cacahan naik
· O
(Overflow) menunjukkan adanya kelebihan kapasitas atau tidak
· IOPL
(input-output privilege level) untuk protected mode
· NT
(nested task) sebagai tanda indikasi dari penggabungan dengan operasi lain.
· RF
(resume) sebagai tanda untuk debugging
· VF
(Virtual mode) sebagai tanda untuk operasi virtual pada protected mode
· AC (alignment check) sebagai tanda untuk data word di alamati ke memori
4
MACAM SHIFT REGISTER
a) Parallel
In Parallel Out (PIPO)
Perhatikan
gambar berikut :
· A,
B, C, dan D adalah sinyal masukan. Saat clock (pemicu) diaktifkan (Logika 1),
maka data yang ada akan dikeluarkan secara bersama-sama ke Q3, Q2, Q1, dan Q0.
· Saat
clock kembali tidak dipicu (Logika 0), maka apapun masukannya, keluaran Q akan
tetap.
a) Parallel
In – Serial Out (PISO)
Gambar
diatas menjelaskan sebagai berikut :
· Sebuah
grup terdiri dari 4 buah D Flip-flop.Langkah pertama adalah membebani register
di atas dengan 1-0-0-0. “Paralel Load” berarti membebani ke-empat flip-flop
dalam waktu yang bersamaan. Pembebanan diberikan melalui input SD pada
masing-masing flip-flop.
· Selanjutnya,
clock pertama meyebabkan seluruh bit menggeser satu posisi ke kanan, karena
input dari masing-masing flip-flop mendapatkan output dari flip-flop
sebelumnya.
· Setiap penekanan clock menyebabkan penggeseran satu posisi ke kanan. Pada pulsa ke empat, seluruh bit sudah tergeser ke peralatan penerima data serial, sesuai dengan data awal yang diberikan. Koneksi antara ke-empat flip-flop di atas bisa berupa kabel transmisi serial (serial data, clock dan ground).
a) Serial
In Serial Out (SISO)
Perhatikan
Gambar berikut :
· Saat
sinyal clock diberikan pertama kali, data dari Si masuk ke flipflop A, pada
saat clock kedua, data dari flipflop A masuk ke flipflop B, demikian
seterusnya, sampai keluar ke So.
· Jadi
pada register SISO untuk membaca data pertama kali dibutuhkan jumlah clock yang
sama banyak dengan jumlah flipflop yang ada pada register (dalam hal ini adalah
empat).
a) Serial
In Parallel Out (SIPO)
SERIAL - IN PARALLEL – OUT
1.
Rangkaian berupa flip-flop yang bisa
menyimpan sebuah data yang merupakan kode biner dan mampu menyimpan dalam
jumlah atau kapasitas yang sangat banyak atau jumlahnya melebihi dari yang
seharunya adalah
a. Dekoder
b. Multiplexer
c. Demultiplexer
d. Register
2.
Suatu register di mana informasi dapat
bergeser (digeserkan) adalah
a. Stroage
register
b. Shift
register
c. Nibble
d. Register
geser SIPO
3.
Jenis register geser dengan input dan
output data secara pararel adalah
a. PISO
b. PIPO
c. SISO
d. SIPO
4.
Dalam register geser flip-flop yang saling
dikoneksi menyebabkan isinya dapat digeserkan dari satu flip-flop ke flip-flop
yang lain, ke kiri atau ke kanan atas perintah
a. Ente
b. SSR
c. Selector
line
d. Clock
5.
Yang bukan termasuk jenis shift register
yaitu
a. Register
geser SISO
b. Register
geser SIPO
c. Register
geser PSO
d. Register
geser PIPO
6.
Register yang digunakan untuk menyimpan
informasi sementara, sebelum informasi tersebut dibawa ke tempat lain adalah
a. Shift
register
b. Strogare
register
c. Register
geser
d. Register
putar
7.
Berikut ini yang bukan merupakan shift
register adalah
a. Serial
Input Serial Output
b. Serial
Input Pararel Output
c. Pararel
Input Pararel Output
d. Pararel
and Serial Output
8.
Dibawah ini yang termasuk jenis utama
register yaitu...
a. SISO
dan flip-flop
b. Register
dan register geser
c. Strorage
register dan register
d. Strorage
register dan shift register
9.
Register geser dengan masukkan data secara
serial dan keluaran data secara paralel disebut...
a. Register
geser PIPO
b. Register
geser PISO
c. Register
geser SIPO
d. Register
geser
10.
Dibawah ini yang bukan termasuk shift
register adalah...
a. SISO
b. Register
geser SIPO
c. Register
geser PIPO
d. Register
Komentar
Posting Komentar