Langsung ke konten utama

Tugas 5 [Hani Rahmawati] Aljabar Boolean

Nama: Hani Rahmawati

Kelas: 2D

NIM: 2103015118

    Aturan-aturan Aljabar Boolean


Hukum dan Aljabar Boolean

Boolean aljabar adalah aljabar yang berhubungan dengan variabel biner dan operasi logika, dimana aljabar boolean adalah sistem matematika yang terbentuk dari 3 operator logika berupa "negasi", Logika "AND" dan "OR". Aljabar Boolean adalah sistem matematika yang didasarkan pada logika yang memiliki seperangkat aturan atau hukum yang berguna dalam menentukan, mengurangi atau mengekspresikan ekspresi Boolean.

Hukum-hukum aljabar Boolean:

a.     Hukum komutatif penjumlahan

Hukum Komutatif menjelaskan bahwa penukaran atau perubahan urutan variabel input atau sinyal masukan sama sekali tidak mempengaruhi variabel output suatu rangkaian logika.

A + B = B + A

Hukum Perkalian komutatif

A . B = B . A

b.     Hukum asosiatif penjumlahan

Hukum Asosiatif menjelaskan bahwa perubahan urutan penyelesaian operasi pada variabel tidak akan mempengaruhi variabel output suatu rangakaian logika.

A + (B+C) = (A + B) + C  

Hukum Asosiatif Perkalian

A . (B.C) = (A.B) . C

c.     Hukum distributif

Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel input pada operasi aljabar Boolean dapat didistribusikan tanpa mengubah variabel hasil dari output suatu rangkaian logika.

A . (B+C) = A . B + A . C

Aturan Boolean

1)    A + 0 = A

Dalam matematika jika Anda menambahkan 0 Anda tidak mengubah apa pun Dalam Aljabar Boolean ATAU dengan 0 tidak mengubah apa pun

2)    A+1 = 1

Jika variable di OR kan 1 maka akan mengeluarkan 1

3)    A . 0 = 0

Dalam matematika jika 0 dikalikan dengan apa pun yang Anda dapatkan 0.

4)    A-1 = A

Sebuah variable di AND kan dengan 1 maka keluaran akan sama dengan variable itu sendiri. Dalam gerbang AND salah satu masukanya dibuat tetap bernilai 1.

5)    A + A = A

Jika di OR kan akan mengeluarkan hasil yang sama dari apa yang di input.

6)    A + A = 1

Jika variable di ORkan dengan komplemennya akan selalu sama dengan 1. Jika nilai A = 0 maka 0 + = 0 + 1 = 1.

7)    A . A = A

Sebuah variable di AND kan maka hasilnya akan sama dengan variable itu sendiri.

8)    A . A = 0

Variable yang di AND kan dengan komplemen yang sama maka akan menghasilkan 0.

9)    A = A

Komplemen dari suatu variable akan sama dengan variable itu sendiri.

10) A + AB = A (1+B)

A + AB = A (1+B)                  Hukum distribusi

            = A.1                           Aturan 2 : (1+B)  = 1

            = A                              Aturan 4 : A.1 = A

11) A + B  = (A + AB) + AB                                Aturan 10

= (AA + AB) + AB                 Aturan 7

                        = AA + AB + AA + AB           Aturan 8

= (A + A) (A + B)                   Faktor

= 1. (A + B)                             Aturan 6

= A + B                                    Aturan 4

12) (A + B)(A + C) = A + BC

Pembuktian aturan ini dapat diperhatikan seperti uraian berikut

(A + B)(A + C) = AA + AC + AB + BC        Hukum distributive

                        = A + AC + AB + BC             Aturan 7

                        = A (1+C) + AB + BC              Faktor

                        = A.1 + AB + BC                     Aturan 2

                        = A(1+B) + BC                        Faktor

                        = A.1 + BC                               Aturan 2

                        = A + BC                                  Aturan 4


Source: https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas URL 10 Hani Rahmawati “2103015118”

assalamualaikum wr.wb PENGAMATAN URL UHAMKA OLEH HANI RAHMAWATI “2103015118”   Berikut ini adalah hasil pengamatan yang dilakukan oleh : "Hani Rahmawati & 2103015118", terhadap daftar URL Subdomain UHAMKA. Pengamatan dilakukan dari : "Rumah – Cikupa, Tangerang"   https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=450 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=451 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=452 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=454 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=455 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=456 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=457 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=458 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=459 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=460 https://onlinelearning.uhamka.ac.id/enrol/index.php?id=461 https://onlinelearning.uhamka.a

Tugas 4 Hani: Arsitektur Hardware 1C'21

A ssalamu'alaikum Wr.Wb Nama: Hani Rahmawati Kelas: 1C Teknik Informatika  1. Terangkan tentang komputer generasi 1 dan generasi ke 2!  Jawaban:  - Komputer generasi pertama ( 1940-1959 ). Prinsip kerjanya menggunakan tabung vakum untuk memproses dan menyimpan data. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data. Contoh komputer generasi pertama : a.  ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator ) Dirancang oleh Dr John Mauchly dan Presper Eckert pada tahun 1946. b.  EDVAC (Electronic Discrete Variable Automatic Computer) Penggu

Tugas 7 Hani ( 2103015118) : Sistem Bilangan dan Kode

  Definisi Sistem Bilangan Bilangan ialah suatu jumlah dan suku-suku angka.  Dimana tiap  suku  angka adalah merupakan hasil perkalian  antara  angka  dengan  hasil  perpangkatan  dan bilangan dasar, dimana pangkat ini sesuai dengan letak suku angka tersebut. Sistem Dasar Bilangan Sepuluh (Desimal) Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai, dimana menggunakan kombinasi angka-angka dan not sampai  dengan sembilan. Sistem Bilangan Dasar Dua (Sistem Binair) Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan dasar dua ini dibentuk dengan kombinasi dari dua notasi diatas. Digunakan untuk perhitungan didalam komputer, karena komponen-komponen dasar komputer hanya dua keadaan saja yaitu hidup dan mati. Sistem Dasar Bilangan Enam Belas (Sistem Heksadesimal) Mempunyai bilangan dasar (base) = 16. Kombinasi dari system bilanga heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 9 dan abjad A sampai F. Sistem Dasar Bilangan Delapan (Sistem Okatadesima